EA Akui Dragon Age: The Veilguard dan EA Sports FC 25 Kurang Memuaskan

Electronic Arts (EA), salah satu publisher game terbesar dunia, baru-baru ini mengakui bahwa dua judul andalan mereka, Dragon Age: The Veilguard dan EA Sports FC 25, belum memenuhi ekspektasi internal maupun publik. Pernyataan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kedua game tersebut sebelumnya dipromosikan sebagai penerus penting dalam masing-masing franchise mereka.

Dragon Age: The Veilguard Dinilai Gagal Menangkap Esensi Seri

Setelah penantian panjang dan antisipasi yang tinggi dari para penggemar, Dragon Age: The Veilguard — yang sebelumnya dikenal sebagai Dreadwolf — akhirnya diperlihatkan ke publik. Namun, reaksi awal dari komunitas cukup dingin. Banyak penggemar lama mengkritik perubahan gaya visual dan nada cerita yang terasa terlalu ringan dibandingkan pendahulunya yang lebih kelam dan kompleks.

EA dan BioWare sendiri mengakui bahwa pendekatan baru yang lebih “berwarna” dan aksi-sentris dalam The Veilguard telah menimbulkan reaksi beragam. Dalam pernyataan terbarunya, EA mengatakan bahwa mereka “mendengar masukan dari komunitas dan akan mengevaluasi pendekatan desain game ini untuk memastikan warisan Dragon Age tetap terhormat.”

EA Sports FC 25: Evolusi yang Terasa Stagnan

Sementara itu, EA Sports FC 25, lanjutan dari waralaba sepak bola setelah perpisahan EA dengan FIFA, juga tidak lepas dari kritik. Para pemain mengeluhkan kurangnya inovasi signifikan, gameplay yang terasa repetitif, dan peningkatan fitur yang dianggap terlalu minim untuk game tahunan dengan harga premium.

EA secara terbuka menyatakan bahwa respon terhadap FC 25 “kurang dari yang diharapkan.” Meskipun masih menjadi salah satu produk dengan penjualan tinggi, feedback komunitas menunjukkan adanya kejenuhan terhadap formula yang tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. EA berjanji akan membawa “pembaruan menyeluruh” pada edisi berikutnya untuk merespons kritik tersebut.

Langkah Selanjutnya dari EA

Menyikapi reaksi publik, EA mengatakan akan lebih transparan dan terbuka terhadap masukan pemain. Mereka juga menyatakan niat untuk meninjau ulang proses pengembangan agar lebih fokus pada kualitas dan pengalaman pemain, bukan sekadar mengejar rilis tahunan atau tren pasar.

Kejujuran EA dalam mengakui kekurangan dua game besar ini menjadi momen langka yang diapresiasi oleh sebagian komunitas. Meski demikian, banyak yang masih skeptis dan menunggu bukti nyata dalam produk berikutnya.

Post Comment